Tanggal 7 september 2013
Sabtu pukul 23.35 wib
Jariku bertanya bagaimana aku harus memulai. Teman,
Malam ini aku sedang terbaring dengan hendphone yang disambungkan dengan
headset ditelingaku. Kutertegun
mendengar musik yang teralun ini
“kau jaga selalu hatimu
Saat jauh dariku, tunggu aku kembali
Kumencintaimu selalu, menyayangimu sampai akhir menutup
mata”
Ya, aku teringat kembali dengan kenangan 3 tahun yang
lalu. CINTA PERTAMAKU.
Seorang laki-laki yang berumur 24 tahun. Berjarak 6
tahun denganku.seorang pria tampan yang berparas putih dan benar-benar manis menurutku. Cintaku yang awalnya tak kuduga.
Malam itu teman yang merupakan tetanggaku datang
menghampiriku, menginginkan aku untuk bermain dalam drama perjodohan dengan
seorang laki-laki. Aku hanya mengiyakan
dan tak terlalu mengubris hingga pertemuan pertama kami dimalam jam 7 kepasar
malam. Kami bertiga berjalan kaki yang
lokasinya tidak terlalu jauh. Disana aku
terasa asing karna kulihat temanku sebut saja bunga terlihat sangat akrab sekali
dengan laki-laki itu yang tidak lain merupakan cinta pertamaku, ataris. Aku berjalan dibelakang mereka mengamati
sekitar dengan keasyikanku sendiri. Tak
terduga ataris malah menungguku hingga aku melangkah lebih dulu darinya. Kami bermain hingga jam 10 malam. Aku pulang dengan lelah dipundak, tak ku
gubris lagi pesan singkat bunga mengenai pandanganku terhadap ataris.
Setelah beberapa hari setelah itu, aku mulai saling
mengirim pesan singkat dengannya. Ataris
sangat pintar dan lucu. Aku tak pernah
bosan bercerita dengannya, hingga aku les pun dia rela menjemputku walau
diperjalanan kami hanya terdiam karna tak tahu harus bicara apa. Namun tak semulus itu, temanku bunga yang
semula menjodohkanku ternyata memiliki hati kepada ataris. Aku bingung harus bagaimana, dilain sisi aku
ingin mendukung temanku. Bunga sering
bercerita mengenai kenangan dia bersama ataris, sampai dia menitikkan airmata
didepanku dan memohon agar aku menjauh dari ataris. Mungkin teman sekalian akan berpikir bahwa
aku akan mengalah. Ya, aku
mengalah. Aku menjelaskan kepada ataris
bahwa aku tak dapat melanjutkan hubungan kami lebih jauh lagi. Namun ceritanya malah berubah. Ataris terus berusaha untuk menghubungiku
bahkan ia sempat menolak bunga dengan kata yang keras. Mungkin aku adalah teman yang jahat, dan
mungkin itulah akhirnya mengapa cintaku juga tak bisa mulus.
Aku menerima ataris menjadi kekasih pada tanggal 4
januari 2011 dipagi hari jam 10.00 wib. sudah banyak kenangan yang kami torehkan
dikota P ini. Terlebih lagi saat
aku baru lulus SMA dan dia lulus kuliah dan sama-sama ingin meneruskan. Aku lulus masuk di Univ. P yang mengharuskanku kuliah dari senin-sabtu dari jam setengah 1-6
sore. Sedangkan ataris sendiri memasuki
dunia kerja dimana tempat kerja pertamanya adalah disebuah perusahaan kredit
kendaraan beroda dua. Berat rasanya
karna dia harus bekerja diluar kota tepatnya dikota S dan mesti
bolak-balik ke P jika ingin menemui keluarganya dan aku. Saat itu cobaan kami masih bisa kami
tempuh. Kemudian tidak berselang lama,
ataris melamar pekerjaan diperusahaan malaysia yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit di kota S.
Alhamdulillah ia diterima dengan resiko tinggal disana dengan waktu
pulang yang tidak menentu. Dengan besar
hati kurelakan ia pergi dengan harapan ia dapat sukses disana. Akupun merasa
bahagia karena kami selalu menyanyikan lagu seventeen_jaga selalu hatimu saat
kami bersama agar kami dapat saling menjaga hati.
Teman sekalian, sungguh berat hatiku setiap minggu
menanti kepulangannya. Pada awal kerja ,
ataris selalu pulang setiap minggu. Tapi
lama-lama kelamaan kepulangannya semakin jarang. Bahkan komunikasi kami pun tersendat karena
padatnya jadwal kerjanya. Akupun tak
tega menghubunginya karna tak ingin menganggu pekerjaannya. Sampai akhirnya tepat tanggal 11 maret 2012
aku bertengkar dengannya. Aku akui aku
yang egois ini sangat terlalu. Tapi bisakah teman-teman merabanya. Aku adalah
seorang wanita yang kurang kasih sayangnya yang penuh derita menunggu setiap
sabtu sore kabar berita darinya, menunggu kepulangan kekasih tercinta. Sering kali yang kudapati hanya berita
kecewa. Hingga akhirnya ataris
benar-benar diam tanpa kata bahkan tak pernah sekalipun menghubungi dan
menemuiku. Aku kalut dan sedih, aku tak tahu harus bagaimana. Lalu pada tanggal 18 april 2012 tepat
sekitaran jam 8malam, ataris memutuskan hubungan melalui pesat singkat. Aku tak tahu lagi mesti berekspresi bagaimana
sehingga aku hanya membalas dengan kata setuju.
Setelah sadar, aku terus memohon agar ditariknya ucapan perpisahan
itu. Hingga permintaan terakhirku untuk
bicara ditelponnya pun tak digubrisnya lagi.
Aku menangis tersedu-sedu hingga aku tak sadar terlelap tidur. Jam 2 pagi handphoneku berbunyi, kulihat nama
ataris berada dilayar ponselku, kujawab dengan diam. Aku hanya mendengarkan karna aku sungguh tak
sanggup berbicara lagi. Hanya airmata
yang menjawab. Hanya duka yang ada. Sungguh sangat menyedihkan terlebih lagi
saatku tahu 3 hari berselang putusnya hubungan kami, ataris menjalin kasih
dengan seorang wanita di kota S.
Kini kulalui hariku tanpa bayangan ataris lagi. Awal tahun kemarin aku mendengar tentang
pernikahannya dari seorang teman kami dulu.
Aku bersyukur cinta pertamaku telah menemukan jodohnya. Walau aku sedih tak mendengar langsung
darinya.
Aku selalu menutupi rasa hatiku. Kini harusnya aku tak layak untuk
mengingatnya, seorang yang sudah punya istri.
Aku merasa bersalah namun cinta pertamaku telah mendarah daging. Aku tak dapat menolak dan melupakan walaupun
aku sakit dibuatnya. Kisah kami selama
ini.
“kak, terbayangkah engkau betapa besar cintaku? Maafkan
aku yang hingga saat ini masih memikirkanmu dikala aku bangun dan tertidur.
Sampaikan maafku pada istrimu, aku sungguh tak ingin memikirkannya hanya saja
kutak bisa.dimanapun kau berada, aku berharap kesehatan selalu menghampirimu,
semoga memiliki anak-anak yang sholeh dan berbakti kepada orangtua. Aku berharap engkau membaca pesanku ini suatu
hari nanti agar engkau tahu bahwa aku pernah ada, pernah mengingat, pernah
mencintai setulus hati kepadamu.”
Akun fb: Axxx ataris dan Txxxx ataris
Nama yang tidak akan pernah aku lupa. Ataris, cinta pertamaku, 2010
“mencintaimu aku tenang
Memilikimu aku ada
Disetiap engkau membuka mata
Merindukanmu selalu kurasakan
Selalu memelukmu penuh cinta
Itu yang selalu aku inginkan
Kau mampu membuatku tersenyum
Dan kau bisa membuat nafasku lebih berarti
Kau jaga selalu hatimu
Saat jauh dariku
Tunggu aku kembali
Ku mencintaimu selalu
Menyayangimu sampai akhir menutup mata”
Seventeen_jaga selalu hatimu
Teman, ingatlah bahwa sebuah cinta pertama itu merupakan
anugerah terindah yang diberikan oleh Tuhan.
Cinta yang takkan pernah hilang, cinta yang takkan pernah bisa dilupakan
meskipun sesakit, seperih apapun. Cinta
pertama tetaplah sebuah kenangan.







